TUJUAN LAPORAN
KEUANGAN
SUB BAB
1.
Perumusan Tujuan Akuntansi
2.
Tujuan Akuntansi atau Laporan Keuangan
a .
Menurut PAI
b .
Menurut Standar Akuntansi Keuangan
c .
Menurut ASOBAT
d .
Menurut APB Statement No. 4
e .
Menurut Laporan Trueblood Committe
3.
Penyusunan Kerangka Konseptual untuk
Akuntansi Keuangan
a.
Tujuan Laporan Keuangan untuk Lembaga
yang Mencari Laba
b.
Tujuan Laporan Keuangan untuk Lembaga
yang bukan Mencari Laba
4.
Konsep Dasar Laporan Keuangan
Setelah menyelesaikan pembahasan materi ini mahasiswa
dapat:
a.
Menjelaskan upaya-upaya yang telah
dilakukan oleh profesi akuntansi dalam merumuskan standar, prinsip akuntansi
dan tujuan laporan keuangan baik di luar negeri maupun di Indonesia
b.
Menjelaskan Kerangka Konseptual untuk
Akuntansi Keuangan menurut beberapa ahli atau lembaga profesi akuntansi
c.
Menjelaskan Konsep Dasar Laporan
Keuangan
1. PERUMUSAN TUJUAN AKUNTANSI
Untuk menyusun
konsep yang menjelaskan tujuan laporan keuangan, pada bulan April 1971 presiden
AICPA saat itu Marshall S. Armstrong, telah menunjuk Tim Perumus Laporan
Keuangan yang dikenal dengan Trueblood Committee. Tim ini sebenarnya bukan yang
pertama yang menyusun tujuan laporan keuangan. Dalam Accounting Researches
Studies No. 1 dan 3 yang dikeluarkan oleh The Accounting Principle Board yang
bernaung di bawah AICPA telah menjelaskan A Tentative Set of Broad Accounting
Principle for Busines Enterprice. Di samping AICPA, AAA juga telah membahas
masalah ini dalam A Statement of Basic Accounting Theory. APB’S Statement No.4
dengan judul Basic Concepts and
Accounting Principle Underlying Financial Statemen of Business
Enterprice juga menyangkut tujuan kualitatifdari laporan keuangan ini. Di
Negara lain juga sudah ada yang melakukan pembahasan tentang tuuan laporan
keuangan ini seperti Canada, Australia, dan lain-lain.
2. TUJUAN AKUNTANSI ATAU LAPORAN KEUANGAN
1.
Menurut PAI
Tujuan
akuntansi keuangan dan laporan keuangan menurut Prinsip Akuntansi Indonesia
(PAI) 1984 dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu tujuan umum dan tujuan
kualitatif.
Tujuan umum laporan keuangan
1)
Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya
mengenai sumber ekonomi dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.
2)
Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai
perubahan dalam sumber-sumber ekonomi neto suatu perusahaan yang timbul dari
aktivitas-aktivitas usaha dalam tangka memperoleh laba.
3)
Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para
pemakai laporan di dalam mengestimasi potensi perusahaan dalam menghasilkan
laba.
4)
Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai
perubahan dalam sumber-sumber ekonomi dan kewajiban.
5)
Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang
berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai
laporan keuangan.
Di dalam
menyusun prinsip akuntansi, digunakan asumsi-asumsi dan konsep-konsep dasar
tertentu. Asumsi dasar ini merupakan aspek dari lingkungan dimana akuntansi itu
dilaksanakan. Sedangkan konsep-konsep dasar merupakan pedoman dalam menuyusun
prinsip akuntansi.
Ada beberapa
asumsi dasar yang mendasari struktur akuntansi, yaitu :
ü kesatuan usaha
khusus (separate entity/economic entity).
ü kontinuitas
usaha (going concern/continuity).
ü pengunaan unit moneter dalam pencatatan (monetary
unit/unit of measure).
ü tepat waktu
(time-period/periodicity).
Konsep dasar
yang mendasari penyusunan prinsip akuntansi adalah
v biaya historis
(historical cost principle)
v prinsip
mempertemukan (matching principle).
v prinsip
konsistensi (consistency principles).
v prinsip lengkap
(full disclosure).
Laporan keuangan
yang dihasilkan mempunyai beberapa keterbatasan, yaitu :
q
cukup berarti(materiality).
q
Konservatif
q
sifat-sifat khusus dari suatu industri.
2.
Menurut Pendapat SAK
Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,
kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.
Tujuan Laporan Keuangan menurut SAK No.
1, sebagai berikut :
1)
Tujuan laporan keuangan adalah
menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan
posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai
dalam pengambilan keputusan ekonomi.
2)
Laporan keuangan yang disusun untuk
tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun, tidak
menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan
keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari
kejadian di masa lalu dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non
keuangan.
3)
Laporan keuangan juga menunjukkan apa
yang telah dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber
daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai ingin menilai apa yang telah
dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat
membuat keputusan ekonomi, misalnya keputusan untuk menahan atau menjual
investasi mereka pada perusahaan tersebut.
3.
Menurut A STATEMENT OF BASIC ACCOUNTING
THEORY (ASOBAT)
1)
Membuat keputusan yang menyangkut
penggunaan kekayaan yang terbatas dan untuk menetapkan tujuan
2)
Mengarahkan dan mengontrol secara
efektif sumber daya manusia dan faktor produksi lainya.
3)
Memelihara dan melaporkan pengamanan
terhadap kekayaan.
4)
Membantu Fungsi dan pengawasan social.
4. Menurut ACCOUNTING
PRINCIPLE UNDERLYING FINANCIAL STATEMENT BUSINESS ENTERPRISE, Ada 3 tujuan
Laporan Keuangan yaitu :
a. Tujuan Khusus
Untuk
menyajikan laporan posisi keuangan, Hasil usaha, dan Perubahan posisi keuangan
lainya secara wajar sesuai dengan GAAP
b. Tujuan Umum
1)
Memberikan Informasi yang terpercaya
tentang sumber-sumber ekonomi, dan kewajiban perusahaan. Dengan maksud sebagai
berikut :
a)
Untuk menunjukan posisi keuangan dan
investasinya
b)
Untuk menilai kemampuannya untuk
menilai kemampuan untuk menyelesaikan utang-utangnya
c)
Menunjukan kemampuan sumber-sumber
kekayaannya yang ada untuk pertumbuhan perusahaan
d)
Untuk menilai kekuatan dan kelemahan
perusahaan
2)
Memberikan informasi yang terpercaya
tentang sumber kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari
laba dengan maksud:
a)
Memberikan gambaran tentang dividen
yang diharapkan pemegang saham
b)
Menunjukan kemampuan perusahaan untuk
membayar kewajiban kepada kreditor, supplier, pegawai, pajak, mengumpulkan dana
untuk perluasan perusahaan.
c)
Memberikan informasi kepada manjemen
untuk digunakan dalam pelaksanaan fungsi perencanaan dan pengawasan.
d)
Menunjukan tingkat kemampuan perusahaan
mendapatkan laba dalam jangka panjang.
3)
Menaksir informasi keuangan yang dapat
digunakan untuk menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
4)
Memberikan informasi yang diperlukan
lainya tentang perubahan harta dan kewajiban.
5)
Mengungkapkan informasi relevan lainya
yang dibutuhkan para pemakai laporan
c. Tujuan
kualitatif informasi keuangan
Informasi keuangan yang disajikan akan bermanfaat tentunya bila memenuhi
beberapa kriteria atau standar. Berikut ini beberapa kriteria kualitas
informasi keuangan:
1)
Relevan (Relevances)
Relevansi suatu informasi harus
dihubungkan dengan maksud penggunaannya. Bila informasi tidak relevan untuk
keperluan para pengambilan suatu keputusan, maka informasi demikian tidak ada
gunanya, betatapun kualitas lainnya terpenuhi. Oleh karena itu sehubungan
dengan relevansi informasi tadi maka perlu dipilih metode pelaporan akuntansi
keuangan yang tepat.
2)
Dapat diuji (Understandability)
Pengukuran tidak dapat sepenuhnya lepas
dari pertimbangan dan pendapat yang subjektif. Hal ini berhubungan dengan
keterlibatan manusia dalam proses pengukuran dan penyajian informasi, sehingga
proses pengukuran itu tidak lagi berlandaskan realitas objektif semata. Dengan
demikian untuk meningkatkan manfaatnya informasi keuangan harus dapat diuji
kebenarannya oleh para pengukur yang independen dengan menggunakan metode
pengukuran yang sama.
3)
Dapat dimengerti (Verifiability)
Informasi yang disajikan harus dapat
dimengerti oleh pemakainya dan dinyatakan dalam bentuk yang disesuaikan dengan
pengertian para pemakai. Dalam hal ini pihak pemakai informasi juga diharapkan
adanya pengertian atau pengetahuan mengenai aktivitas ekonomi perusahaan,
proses akuntansi keuangan serta istilahistilah teknis yang digunakan dalam
laporan keuangan.Sa
4)
Netral (neutrality)
Artinya laporan keuangan atau informasi
keuangan itu diarahkan pada kepentingan umum dan tidak bergantung kepada
kebutuhan pihak tertentu.
5)
Tepat waktu (Timeliness)
Informasi hendaknya diberikan sedini
mungkin agar dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi.
6)
Lengkap (Completeness)
Informasi keuangan lengkap bila
memenuhi enam tujuan kualitatif di atas dan dapat memenuhi standar pengungkapan
laporan keuangan. Standar itu menghendaki pengungkapan seluruh fakta keuangan
yang penting dan penyajian fakta secara jelas agar tidak menyesatkan
pemakainya.
7)
Dapat
Dibandingkan (Comparability)
Informasi akuntansi harus dapat
dibandingkan artinya akuntansi harus memiliki prinsip yang sama baik untuk suatu
perusahaan dengan perusahaan lain.
d. Sifat dan Kualitas Laporan Keuangan
1)
Relevan dan material
2)
formalitas dan kenyataan
3)
tingkat kepercayaan
4)
bebas dari prasangka
5)
dapat dibandingkan
6)
konsistensi
7)
dapat dipahami
5. Tujuan
Akuntansi Menurut TRUEBLOOD COMMITTEE
Komite yang
dipimpin trueblood ini beranggotakan 9 orang yang berasal dari akademis dan
praktisi. Mereka ditugaskan untuk merumuskan tujuan laporan keuangan. Dalam
laporanya komita ini ingin menentukan :
1)
Siapa yang memerlukan laporan keuangan.
2)
Informasi apa
yang mereka perlukan.
3)
Berapa banyak informasi yang diperlukan
tersebut dapatdisupplu oleh akuntansi
4)
Kerangka apa yang dibutuhkan untuk
menyusun inforamasi yang diperlukan itu.
a) Tujuan Laporan Keuangan
Komite Trueblood merumuskan tujuan
laporan keuangan sebagai berikut :
1) Tujuan Dasar
Tujuan ini
dirumuskan sebagai berikut :
Ø Pemakai Laporan
Keuangan
Memberikan
informasi sebagai dasar dalam proses pengambilan keputusan ekonomi
Ø Pemakai Umum
Melayani
pemakai umum yang memiliki wewenang, kemampuan atau sumber kekayaan yang
terbatas untuk mendapatkan iformasi dan yang meyakini laporan keuangan sebagai
sumber informasi utama mengenai aktivitas perusahaan
Ø Pemakai Lain
Memberikan
laporan yang berguna bagi investor dan kreditur untuk meramalkan, membandingkan
dan menilai potensi arus kas menurut jumlah, waktu, dan dengan memperhatikan
ketidak pastian lainya
Ø Memberikan
informasi kepada para pemakai laporan keuangan untuk meramalkan, membandingkan
dan menilai kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba perusahaan
Ø Menyediakan
informasi yang berguna dalam menilai kemampuan manajemen menggunakan sumber
kekayaan perusahaan secara efektif dalam mencapai tujuan utama perusahaan
Ø Memberikan
laporan yang faktual dan dapat ditafsirkan tentang transaksi dan kejadian lainya
Ø Memberikan
laporan tentang posisi keuangan
Ø Memberikan
laporan laba periodik
Siklus
perolehan laba dianggap sempurna apabila memenuhi syarat sebagai berikut :
Ø Memberikan
laporan kegiatan perusahaan
Ø Memberikan
informasi yang berguna untuk proses peramalan
Ø Bagi lembaga
pemerintah dan lembaga yang bukan bertujuan untuk mendapatkan laba tujuan
laporan keuangan adalah memberikan informasi yang berguna untuk menilai
efektivitas dari manajemen dan sumber-sumber kekayaan dalam mencapai tujuan
perusahaan.
Ø Menyajikan
kegiatan perusahaan yang mempengaruhi masyarakat yang dapat ditentukan,
dijelaskan atau diukur dan merupakan hal yang penting bagi peranan perusahaan
dalam lingkunganya
b) 7 Sifat dan Kualitas Laporan Keuangan
ü Relevan dan
Material
ü Formalitas dan Kenyataan
ü Tingkat
Kepercayaan
ü Bebas dari
prasangka
ü Dapat
dibandingkan
ü Konsistensi
ü Dapat dipahami
3. PENYUSUNAN KERANGKA KONSEPTUAL UNTUK AKUNTANSI KEUANGAN
Definisi dan
Tujuan
a.
“Suatu system yang
koheren tentang tujuan dan konsep dasar
yg sailing berkaitan , yg diharapkan dpt
menghasilkan standar - standar yg konsisten
dan memberi pedoman tentang jenis, fungsi
, dan keterbatasan akuntansi keuangan dan pelaporan”
(sumber : FASB 1978).
b.
IAI pada bulan September 1984 memutuskan
untuk mengadopsi kerangka konseptual yang disusun oleh IASC sebagai dasar
penyusunan dan penyajian informasi keuangan di Indonesia.
Tujuan :
“Merumuskan
konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangan”.
1)
Tujuan Laporan Keuangan untuk Lembaga
yang Mencari Laba
a.
Memberikan informasi yang berguna untuk
investor, kreditur, dan pemakai lainnya
b.
memberikan informasi untuk membantu
investor atau calon kreditur dan pemakai lainya untuk menilai jumlah, waktu dan
prospek penerimaan kas
c.
memberikan informasi tentang sumber
ekonomi perusahaan, klaim terhadap kekayaan
d.
Memberikan informasi tentang prestasi
keuangan perusahaan selama satu periode
e.
Memberikan informasi tentang bagaimana
perusahaan mendapatkan dan membelanjakan kas, peminjaman dan pengembalaiannya
f.
memberikan informasi tentang bagaimana
manajemen perusahaan mempertanggungjawabkan pengelolaan nya kepada pemilik atas
penggunaan sumber kekayaan yang dipercayakan kepadanya.
g.
Memberikan informasi yang berguna bagi
manajer dan direksi dalam proses pengambilan keputusan untuk kepentingan
pemilik perusahaan.
Beberapa sifat
lain Laporan keuangan ini dijelaskan oleh SFAC No.1 sebagai berikut :
a.
Laporan keuangan bukan tujuan tetapi dimaksudkan untuk
menyajikan informasi yang berguna dalam proses pengambilan keputusan bisnis dan
ekonomi
b.
Tujuan tidak dapat dirubah sendiri, ia dipengaruhi oleh
ekonomi, hukum, politik, lingkungan sosial dimana laporan keuangan itu berada
c.
Dipengaruhi oleh sifat dan keterbatasan jenis informasi
dari laporan keuangan yang disajikan
d.
Bertujuan untuk pemakaian ekstern secara umum
e.
Istilah investor dan kreditur diartikan secara luas
f.
Walaupun keputusan tentang investasi dan kredit
menggambarkan pengharapan investor dan kreditur tentang prestasi perusahaan
dimasa yang akan datang, namun pengharapan itu umumnya didasarkan paling tidak
pada penilaian terhadap prestasi yang sudah lewat
g.
Berfokus pada informasi laba rugi dan komponenya
h.
Informasi tentang laba rugi perusahaan didasarkan pada accrual basis
i.
Memberikan informasi tentang prestasi keuangan perusahaan
selama periode tertentu dan bagaimana manajemen mempertanggungjawabkan
kepemimpinanya kepada pemilik
j.
Laporan keuangan tidak di desain untuk mengukur secara
logis nilai perusahaan
k.
Investor, kreditur dan pemakai lain dapat menggunakan laporan
laba rugi dan informasi tentang elemen-elemen laporan keuangan dalam berbagai
cara untuk menilai prospek arus kas
l.
Manajemen mengetahui lebih banyak tentang perusahaan dan
masalahmya dibanding investor, kreditur
dan pihal luar lainya
2) Tujuan Laporan Keuangan
untuk Lembaga yang Bukan Mencari Laba
a.
Dapat dimanfaatkan sebagai dasar dalam
mengambil keputusan mengenaialokasi sumber kekayaan.
b.
Berguna untuk menilai jasa dan
kemampuan lembaga dalam memberikan jasa
c.
Berguna untuk menilai bagaimana
manajemen meminjam dan bagaimana menilai investasinya.
d.
Dapat memberikan informasi terhadap
sumber kekayaan, kewajiban, kekayaan bersih, dan perubahannya.
e.
Dapat menyajikan prestasi lembaga.
f.
Dapat menyajikan kemampuan lembaga
membayar kewajiban jangka pendeknya.
g.
Memuat penjelasan dan penafsiran
manajemen sehingga para pemakai laporan keuangan dapat memohon informasi yang
diberikan.
4.
KONSEP DASAR AKUNTANSI
Didirikannya Financial Accounting
Standard Board (FASB) yang menggantikan Accounting Principles Board (APB)
sebagai lembaga penyusun standar akuntansi di Amerika Serikat pada awal tahun
1970-an dianggap sebagai revolusi yang terjadi dalam pemikiran akuntansi. Salah
satu perubahan yang tercermin dalam proyek kerangka konseptual FASB adalah
ditekankannya tujuan sosial yang luas dari pelaporan keuangan.
FASB melalui Statement of
Financial Accounting Concepts No. 1: Objectives of Financial Reporting by
Business Enterprises dalam kaitan dengan tujuan sosial yang luas ini
menyatakan: “Financial reporting is not an end in itself but is intended to
provide information that is useful in making business and economic decisions
for making reasoned choices among alternative uses of scarse resources in the
conduct of economic activities, …Accordingly, the objectives of this Statement
are affected by the economic, legal, political, and social environment in
United States.“
Statement tersebut menunjukkan bahwa tujuan
pelaporan keuangan diupayakan mempunyai cakupan yang luas agar memenuhi
berbagai kebutuhan para pemakai dan melayani kepentingan umum dari berbagai
pemakai yang potensial, bukan hanya untuk kebutuhan khusus kelompok tertentu
saja. Pelaporan keuangan juga harus mendorong efektivitas pasar modal dan pasar
uang dalam mengalokasikan sumber daya yang langka di antara berbagai penggunaan
yang kompetitif sehingga tercipta kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Dalam kaitan ini pula, FASB
menyatakan “Financial reporting should provide information that is useful to
present and potential investors and kreditors, and others users in making
rational investment, credit, and similar decisions.“
Dari Statement tersebut
tampak bahwa meskipun pelaporan keuangan memiliki tujuan sosial yang luas, akan
tetapi orientasinya terletak pada investor dan kreditor, karena dengan memenuhi
kebutuhan mereka maka hampir semua kebutuhan dari para pemakai eksternal
lainnya akan terpenuhi. Setelah menetapkan tujuan sosial yang luas yang
merupakan tujuan menyeluruh dari pelaporan keuangan, FASB juga menggariskan
beberapa tujuan khusus yang salah satu di antaranya menyatakan bahwa pelaporan
keuangan harus menyediakan informasi yang bermanfaat untuk menaksir arus kas di
masa yang akan datang.
Hal ini akan membantu kepada
investor, kreditor, dan pemakai lainnya, baik yang sekarang maupun yang potensial,
dalam menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian penerimaan kas dari dividen dan
bunga di masa yang akan datang (Zainuddin dan Hartono, 1999). Tujuan ini
mengasumsikan bahwa investor menginginkan informasi tentang hasil dan resiko
dari investasi yang dilakukan.
FASB melalui Statement of
Financial Accounting Concepts No. 2: Qualitative Characteristics of Accounting
Information menyatakan bahwa kualitas yang membedakan antara informasi yang
“lebih baik” (lebih bermanfaat) dengan informasi yang “kurang baik” (kurang
bermanfaat) terutama terletak pada kualitas relevansi dan keandalannya ditambah
dengan beberapa karakteristik lainnya yang berlaku untuk kualitas tersebut.
FASB mendefinisikan informasi yang relevan sebagai informasi yang akan
mengakibatkan timbulnya perbedaan. Informasi yang relevan dapat memperteguh,
atau sebaliknya, memperlemah pengharapan yang ada. Jadi, relevansi selalu
dikaitkan dengan nilai umpan balik dan nilai prediktif.
Adanya nilai prediktif ini
menunjukkan bahwa informasi akuntansi seperti yang tercantum dalam pelaporan
keuangan dapat digunakan oleh investor sekarang dan investor potensial dalam
melakukan prediksi penerimaan kas dari dividen dan bunga di masa yang akan
datang. Dividen yang akan diterima oleh investor akan tergantung pada jumlah
laba yang diperoleh perusahaan di masa yang akan datang (Zainuddin &
Hartono, 1999), sehingga prediksi laba perusahaan dengan menggunakan informasi
pelaporan keuangan menjadi sangat penting untuk dilakukan.
Agar berguna dalam proses pengambilan
keputusan, laporan keuangan perlu dianalisa dan dinterprestasikan. Analisa
laproan keuangan (financial statement analysis) pada hakikatnya menghubungakan
angka-angka yang terdapat dalam laporan keuangan dengan atau menjelaskan arah
perubahan (trend). Angka-angka dalam laporan keuangan akan menjadi sedikit
artinya, kalau dilihat per akun. Akun-akun dalam laporan keuangan akan lebih
berarti apabila dihubungkan dengan akun lain atau dilihat arah perubahan
(trend).
DAFTAR
PUSTAKA
Syafri Harahap, Sofyan. 1993. TEORI AKUNTANSI. Jakarta :
Rajawali Pers.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar